Senin, 02 Januari 2017

Kisah Nyata Tragis di Balik Film An American Crime



Haihaiii ...
Postingan di awal tahun baru nih, hehe. Bahas film yuk, tapi tentu aja film yang masuk dalam blog ini bukan film tipe ceria. Yap, kali ini aku bakal bahas An American Crime, film kece keluaran tahun 2007.

Oke aku mau cerita sedikit nih. Jadi ibuku tuh penggemar film genre kriminal gitu, tontonannya aja CSI sama NCIS kwkwkw. Nah, jadi suatu hari ibu pinjem film ini (dulu masih zaman pinjem vcd sama dvd film di rental kwkw), nama rentalnya od*va btw, duh jadi kangen ...

Oi oi balik topik💣😅. Kami lalu nonton deh film ini dan ... aku syok. Banget. Film ini bener-bener meluluhlantakkan masa remajaku waktu itu *apasih wkwk.


Tentang Film An American Crime




Sutradara: Tommy O'Haver 
Rating imdb: 7,4/10
Pemain: Ellen Page, Catherine Keener, Harley McFarland, James Franco
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Wokehh, jadi film ini awalnya nyeritain keluarga Sylvia (Ellen Page) sama Jenny (harley McFarland) yang kudu hidup berpindah-pindah alias nomaden karena ortu mereka adalah pekerja karnaval. Kedua ortu Sylvia sama Jenny lalu nitipin mereka ke keluarga Baniszewski. Ortu Sylvia janji mereka bakal bayar $20 perminggu. Di sinilah awal mula tragedi dimulai.

Awalnya ortu Sylvia telat bayar, lalu Gertrude Baniszewski (Katherine Keener) mulai menghukum Sylvia sama Jenny. Setelah itu keadaan jadi bertambah parah saat Sylvia keceplosan bilang kalau Paula, anak tertua Gertrude, hamil sama pacar Paula yang udah beristri. Paula ngadu kalau Slyvia bilang di depan teman-temannya bahwa Paula adalah seorang pelacur.

Nah setelah itulah berbagai penyiksaan keji mulai diterima oleh Sylvia. Jenny nggak berani nolong karena dia takut, dia juga punya penyakit polio. Sylvia dikurung di ruang bawah tanah, disulut rokok, sampai nggak dikasih makan dan minum. Pokoknya benar-benar kejam dan nggak berperikemanusiaan banget.


Source: Listal

 Suatu hari, Sylvia bisa lolos dan dia lalu bertemu kedua orangtuanya. Tapi ternyata itu hanya rohnya ... Sylvia yang asli udah meninggal, badannya terbujur kaku di lantai dan disaksikan oleh anak-anak Baniszewski yang ketakutan. Tapi dengan kejamnya Gertrude mengira bahwa Sylvia hanya pura-pura mati. 

Waktu film berakhir, aku nangis. Yap, kukira Sylvia bakalan bisa selamat dan terus hidup, entah bagaimana. Waktu dia lolos, aku berharap dia benar-benar bisa lolos pada akhirnya. Aku berharap tindak kejahatan keji keluarga Baniszewski mendapat hukuman lebih daripada yang udah mereka dapetin, karena jujur, hukuman mereka benar-benar nggak setimpal.  Bagian hukuman ini bakal aku kupas setelah ini.

Waktu Sylvia bermain di atas kuda karoselnya, aku benar-benar berharap dia masih hidup dan bisa bahagia lagi ...

Kisah Pembunuhan Keji Sylvia Likens


 Source: Famousfix

Oke, sekarang aku bakal bahas kisah nyatanya. Yap, film ini didasarkan pada kisah nyata yang sempat sangat mengguncang Indianapolis, Indiana, pada Oktober 1965. Kasus ini bahkan disebut sebagai kejahatan kriminal paling mengerikan yang pernah terjadi di negara bagian Indiana.

Sylvia Likens (16) dan adiknya Jenny Likens (15) dititipkan di rumah Gertrude Baniszewski yang memiliki 7 anak yaitu Paula, Stephanie, John, Marie, Shirley, James dan Dennis Lee Wright Jr. Anak-anak Baniszewski ikut berpartisipasi dalam tindak penyiksaan ini, bersama dua tetangga mereka, Richard Hobbs dan Coy Hubbard.

Tindakan keji yang dilakukan atas Sylvia bener-bener banyak, antara lain memukuli, disudut dengan rokok, disiram dengan air mendidih, dan tindakan keji lain yang nggak akan aku sebut karena nggak etis dan saking sadisnya.

Sylvia akhirnya meninggal pada 25 Oktober 1965 dengan diagnosis pendarahan otak, syok dan malnutrisi. Yap, Sylvia memang nggak diberi makan dan minum secara layak.

Rumah keluarga Baniszewski

Pengadilan atas kasus sadis ini berlangsung selama 24 hari. Oke, ini masing-masing hukuman untuk tindak keji yang dilakuin oleh keluarga Baniszewski dan tetangganya:

Gertude Baniszewski (36)


Gertrude didakwa dengan dakwaan pembunuhan tingkat pertama dan dijatuhi hukuman 20 tahun penjara. Gertrude lalu meninggal pada 16 Juni 1990 karena kanker paru-paru. Hukumannya bagiku benar-benar nggak setimpal. Ayolah, penyiksaan dan pembunuhan keji yang dilakukannya harusnya membuatnya menjalani penjara seumur hidup, minimal. 


Paula Baniszewski (17)

Ini nih, inih! Hmm ... anak tertua Baniszewski yang tukang ngadu ini benar-benar bersemangat waktu menganiaya Sylvia. Paula lalu didakwa dengan dakwaan pembunuhan tingkat dua dan dijatuhi hukuman 7 tahun penjara. Tujuh tahun! Kudunya 20 tahun ini mah, saking sadisnya.

Dia lalu berganti nama menjadi Paula Pace dan menjadi guru di negara bagian Iowa sebelum akhirnya dipecat setelah masa lalunya sebagai salah satu tersangka diketahui oleh publik.



Stephanie Baniszewski (15)


Stephanie (kanan) yang juga ikut-ikutan menyiksa Sylvia nggak dijatuhi hukuman apa-apa. Dia setuju untuk bersaksi melawan keluarganya di pengadilan.





John Baniszewski (kiri, 12) dan Coy Hubbard (kanan, 15)


Keduanya didakwa atas pembunuhan dan sama-sama mendapat hukuman 2 tahun. Keduanya dibebaskan pada tahun 1968. Coy Hubbard sendiri adalah tetangga sekaligus pacar dari Stephanie. Dia aktif dalam tindak penyiksaan termasuk memukul dan mendorong Sylvia ke dalam ruang bawah tanah. Hukumannya cuma dua tahun. DUA TAHUN, bayangin. Bener-bener nggak setimpal.



Marie Baniszewski (11)


Anak keempat Gertrude ini tidak dijatuhi hukuman apa-apa. Saat di persidangan dia menangis dan bersaksi bahwa dia dipaksa oleh ibunya saat menyiksa Sylvia. Dia juga memberikan keterangan bahwa dia adalah saksi saat melihat ibunya memukuli Sylvia.



Shirley Baniszewski (10)


Info soal Shirley ini dikit banget. Dia adalah anak termuda Gertrude yang ikut aktif dalam tindakan keji penyiksaan Sylvia. Namun dia tidak dijerat atas tindak kriminal apa pun.





James Baniszewski (8)


Info soal James ini juga dikit banget. Dia anak termuda Gertrude yang sebenernya ikut berpartisipasi dalam kekejian ibunya walaupun nggak terlalu detil info soal gimana partisipasi dia. Dia juga tidak mendapat dakwaan apa-apa, sama kayak Shirley. 



Richard (Ricky) Hobbs (15)


Tindakan sangat keji yang dilakukan oleh Ricky kepada Sylvia adalah menoreh kulit Sylvia menggunakan jarum yang bertuliskan "I am a prostitute and proud of it". Sadisnyaaa ...

Si Ricky ini lalu didakwa atas pembunuhan dan dijatuhi hukuman 2 tahun penjara, sama kayak John Baniszewski dan Coy Hubbard.



 Sylvia Likens' Memorial


Doh panjaaang, wkwk. Nah, jadi kalian udah tahu nih tentang seluk-beluk pembunuhan sadis atas Sylvia Baniszewski.  Kisah keji yang udah menggegerkan Indiana itu benar-benar dibuat apik dalam filmnya, walaupun tentu aja beberapa aksi sadis yang dilakukan oleh Gertrude dan yang lainnya nggak ditampilin.

Buat filmnya sendiri aku kasih nilai 4,5 dari 5 ^^



Gimana pendapat kalian sendiri?


Source:

Wikipedia
Indianapolismonthly






3 komentar:

  1. Ngeri bngt, ngga setimpal hkumannya :'( blm prnah nnton, ntr coba cari deh. Makasih infonya kak aulia

    -H

    BalasHapus
  2. Emang ada yah saudaranya yg bernama James Baniszweski? D film gak ada. Hanya 2 saudara laki2. Yg 1 itu John dan yg 1 masih bayi. Namanya Kenny

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu yang kisah nyatanya, memang punya 7 saudara

      Hapus